Palembang, – Sehubungan dengan adanya keluhan warga perumahan PSI4, Royan Mulia, Barangan indah, Barangan View, Mutiara Barangan 3, Duta Hill dan warga di seputaran Jalan Tanjung majid yang mengeluhkan krisisnya air bersih. Warga yang tergabung dalam Aliansi Warga Perumahan Tanjung Majid ( PTM ) gelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor Gubernur Sumsel. Jum’ at (11/11/2022).
PT. Tirta Sriwijaya Maju ( TSM ) selaku pengelolahan Saluran air bersih ke rumah warga tersebut pelayanannya kurang memuaskan, pembayaran di setiap bulannya tidak ada perubahan dan tidak sesuai dengan pemakaian yang ada. Sementara air tersebut hanya mengalir di malam hari, pemakaian sehari hari sangat terbatas.
Dengan adanya hal ini sudah jelas PT. TSM yang di bawah pengawasan BUMD Pemerintah Provinsi, telah jelas jelas mendiskriminasi hak hak Konsumen yang berada di 7 perumahan dengan jumlah Kepala Keluarganya 2000 lebih.
Eko wahyudi selaku koordinator aksi dalam orasinya menyampaikan agar pihak PT. TSM segera memperbaiki manajemen dan pengelolahan air agar masyarakat tidak lagi mengalami krisis air bersih di perumahan yang ada di wilayah Tanjung majid Kota Palembang.
” Sudah berapa kali perwakilan dari warga mendatangi pihak PT. TSM, tapi alasannya bermacam macam, alasannya Booster mengalami gangguan, Pipa bocor dan alasan lainnya, namun sampai dengan saat ini belum juga ada tindak lanjutnya” katanya.
Dia melanjutkan, pihak dari PT. TSM selalu mengabaikan setiap laporan keluhanan warga yang datang, tapi Oknum dari perusahaan pengelolah air bersih tersebut tidak pernah melakukan tindakan perbaikkan. Sementara pembayaran di tiap bulan tidak ada perubahan dan malah meningkat.
” Pada siapa lagi kami rakyat kecil ini mengadu kalau bukan ke Gubernur Sumatera Selatan, karna hak kami selaku Konsumen telah jelas Didiskriminasi oleh pihak PT. TSM selaku pengelolah air bersih, apa lagi kami tahu bahwa PT. TSM ini di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi Sumsel, itulah makanya kami melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumsel” ucapnya.
Koordinator lapangan Widodo menambahkan, apa bila tuntutan aksi kami ini tidak di penuhi, maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa lebih besar lagi di depan Kantor Gubernur Sumsel dan di depan Kantor DPRD Provinsi Sumsel.
” Kami meminta kepada DPRD Provinsi Sumsel dan Pemerintah Provinsi Sumsel segera memecat dan mengganti Pimpinan PT. TSM, karna selama ini PT. TSM tidak mampu memberikan pelayanan air bersih dengan baik kepada Konsumen” tegas mantan Presiden Mahasiswa UIN..
Sementara itu M Rizki F Kasubag Biro Hukum Pemprop mewakili Gubernur Sumsel hadir di depan para pengunjung rasa dan menerima aspirasi yang di sampaikan oleh masyarakat tersebut malalui orasi yang di sampaikan.
” Saya atas nama Pimpinan mohon maaf, berhubung Pimpinan masih ada tugas lain maka saya di perintahkan untuk menerima orasi yang di sampaikan, memang PT. TSM ini adalah perusahaan yang di dirikan oleh Pemprop Sumsel menggantikan ATS, pergantian ini terjadi sejak Juli 2022, berdasarkan laporan dari pihak manajemen PT. TSM jumlah kapasitas untuk saat ini memang hampir Overod” jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa ke depan akan meningkatkan kapasitas tersebut, berdasarkan laporan dari manajemen PT. TSM adanya Fasilitas yang meledak di daerah Gandus, mungkin karena itulah penyebabnya terjadi hal seperti ini.
” Beberapa hari ke depan insyaallah semua itu akan dapat teratasi dan tahun depan Produksi air bersih PT. TSM akan melakukan penambahan, mohon maaf kepada para pelagan atas ketidak nyamanannya dari PT. TSM untuk saat ini, kami akan segera menindak lanjuti kejadian ini dan akan menyampaikannya kepada pihak manajemen” pungkasnya. (Yp007/Red)