Metrosumsel.com,Inderalaya – Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya sangat yakin bahwa mahasiswa Unsri, PGRI maupun santri Pesantren Assidiqiyah betah menempati Rusun Mahasiswa (Rusunawa) yang baru diresmikan oleh Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR RI, Khalawi. Sebab meski berstatus rusunawa, fasilitas dalam hunian tersebut tak kalah mewah dengan apartemen.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri Peresemian Lima Unit Rumah Susun se-Sumsel di Kampus Unsri Inderalaya, Selasa (19/3) siang. Menurut mantan Bupati Kabupaten Ogan Ilir (OI) dua periode tersebut, keberadaan rusunawa seperti ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa karena harganya pasti jauh lebih murah dibandingkan hunian sewa di tempat lain.
“Dan terpenting dengan rusunawa ini Dosen bisa lebih mudah mengontrol aktivitas anak didik. Makanya atas nama Pemprov Sumsel saya berterimakasih sekali pada Kementerian PUPR dengan bantuan ini,” jelasnya.
Selain memudahkan aktivitas perkuliahan mahasiswa selama berkuliah di Unsri dan mengontrol kegiatan mereka, adanya rusunawa ini kata Mawardi juga efektif mencegah mahasiswa terpapar narkoba.
“Rumah susun mahasiswa ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat tidur, kamar mandi, lemari dan fasilitas lain. Nah ini harus dijaga baik kebersihan maupun keamanannya,” jelas Mawardi.
Lebih dari itu Rusun mahasiswa ini juga diharapkan menjadi hunian kayak dan bisa menjadi langkah strategis dalam pembinaan mental fan spiritual. Keberadaan rusinawa ini juga akan menjawab keinginan pemerintah untuk mengintelektualkan mahasiswa dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa nantinya.
“Kepada Unsri silahkan saja buat aturan tentang biaya sewanya. Tentu jangan lupa berkoordinasi dengan Kementerian PUPR RI. Biaya sewa yang ditentukam semoga dapat dijangkau dan tidak memberatkan mahasiswa,” jelasnya.
Selain membahas soal Rusunawa, Mawardi juga mengungkapkan harapan masyarakat Sumsel lainnya yakni soal Tol Lampung-Bakauheni agar cepat terealisasi. ” Sekarang ini harga tiket melambung kalau ini terealisasi tentu akan memudahkan dan membantu masyarakat lebih mudah ke ibukota,” jelasnya.
Sementara itu Dirjen PUPR Bidang Penyediaan Rumah, Khalawi mengatakan sebenarnya Rusunawa ini sudah lama akam diresmikannya sejak selesai dibangun Januari lalu. Namun karena kesibukannya baru pertengahan Maret ini bisa terwujud.
Menurut Khalawi pihaknya membangun Rusunawa ini bagi santri, mahasiswa serta ASN dan lainnya tak lain menindaklanjuti program pemerintah pusat yang bertujuan menyediakam hunian layak bagi para generasi bangsa.
“Saya ingat betul kata Pak Presiden Jokowi kalau mau mewariskan generasi yang bagi maka yang oerlu diwariskan adalah (papan) rumah atau hunian.,” ujarnya menirukan.
Lebih jauh dikatakannya khusus untuk Rusun Mahasiswa ini memang paling baik diberikan pada mahasiswa pada tahun-tahun pertama perkuliahan. Hal ini penting untuk pembentukan karakter mahasiswa itu sendiri.
“Khususnya mahasiswa yang dari jauh biar bisa dibimbing agar tidak mudahterpengaruh godaan,” jelasnya.
Demikian halnya mengenai fasilitas kata Khalawi, mahasiswa tak perlu khawatir karena rusun ini berkualitas tak kalah dari apartemen. Karena kualitasnya yang sudah bagus itulah ia meminta dengan sangat kepada mahasiswa yang akan menempati benar-benar merawat dengan baik.
Dia menceritakan apa yang sudah digulirkan pemerintah ini patut diapresiasi. Karena dulu di hunian seperti ini belum bisa ditemui di ponpes. “Ini upaya pemerintah menempatkan santri di tempat yang baik. Zaman saya dulu satu kamar ukuran 5×6 itu untuk 20 orang. Nah ini jauh lebih baik, saya keliling di Madura juga dibantu. Nah pesan Pak Presiden ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat bagi santri, mahasiswa dan ASN” jelasnya.
Untuk diketahui dalam kegiatan tersebut, Dirjen PUPR Khalawi meresmikan 5 Rusun se Sumsel bantuan Kementerian PUPR RI secara sekaligus. Rusun tersebut masing-masing yakni, Rusun Unsri, Rusun PGRI, Ponpes Assidiqyah serta Rusun ASN di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Muba.
Penandatanganan peresmian itu disaksikan langsung Wagub Sumsel Mawardi Yahya, Rektor Unsri Prof Anis Saggaf dan sejumlaj perwakilan dari Pemkab Banyuasin dan Muba.(Rill)