KAYUAGUNG, Metrosumsel.com Sejak tahun 2013 lalu, Kementrian Pertanian menggandeng TNI Angkatan Darat dalam Program Cetak Sawah. Sejauh ini, peranan militer dalam mendampingi petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Peranan Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai garda terdepan yang langsung berada ditengah masyarakat petani memiliki fungsi strategis. Dari kegigihan para prajurit, dan kerja keras petani, target cetak sawah dapat terwujud.
Dandim 0402/OKI Letkol Inf Riyandi didampingi Danramil 402-01/Tanjung Lubuk mengatakan hingga pertengahan tahun 2018 lalu, jajarannya bersama Pemerintahan Kabupaten OKI melalui Dinas Pertanian telah berhasil mencetak sawah seluas 300 Hektar yang tersebar di Desa Srigading 100 Hektar dan sisanya di Desa Benawa Teluk Gelam seluas 200 Hektar.
“Hingga saat ini, setidaknya sudah merampungkan 63 persen dari 200 Hektar cetak sawah yang ditargetkan,” ujarnya disela kunjungan ke lokasi cetak sawah di Desa Benawa Rabu (2/1/2019).
Dandim 0402/OKI Letkol Inf. Riyandi didampingi Danramil 402-01/Tanjung Lubuk, saat meninjau lokasi Cetak Sawah di desa Benawa kec. Teluk Gelam.
Bagi petani, program cetak sawah ini sendiri tidak ubahnya seperti memiliki harapan baru, terlebih lagi menurunnya pasaran harga karet dan sawit dalam beberapa tahun terakhir.
Kadus 1 Desa Benawa Muksin merasa bersyukur dengan pencanangan program cetak sawah. Baginya dengan pola cetak sawah, menjadi alternatif setelah selama ini hanya menggantungkan hidup dari kebun karet dan sawit
“Atas inisiasi Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Kodim 0402/OKI yang menerjunkan Babinsa, lahan yang dulunya belum mencukupi kebutuhan keluarga, sejak bertanam padi, penghasilan petani berangsur membaik,” ujarnya
Dirinya bersama petani lainnya merasa bersyukur dan merasa diperhatikan terutama dalam keberlangsungan perekonomian keluarganya.
“Potensi cetak sawah disini masih menyisakan 600 Hektar lagi. Kami berharap, lahan yang ada dapat juga dikembangkan menjadi cetak sawah seperti yang sudah,” terangnya
Kepala Dinas Ketahanan Tanaman Pangan Holtikultura (KTPH) Syarifuddin mengakui kiprah Babinsa dalam program cetak sawah telah teruji. Menurutnya, selain sebagai prajurit yang harus siaga menjaga negara, program cetak sawah juga menjadi tugas tambahan yang memang memerlukan ketangguhan dan kegigihan.
“Acung jempol atas peranan Babinsa dalam cetak sawah. Kehadiran para prajurit di setiap desa sentra pangan seperti memberikan energi baru kepada petani,” ujarnya.
Menurutnya, motivasi yang terus diberikan jajaran Babinsa ke petani padi, jagung, dan kedele (Pajale) menjadi semangat baru dalam mengubah pola dari awalnya berkebun menjadi bertani.
“Terlaksananya cetak sawah yang sesuai dengan target merupakan prestasi bersama antara Babinsa, petani Pajale, dan penyuluh pertanian maupun penyuluh Swakarsa di lapangan,” tuntasnya.
Laporan : Rachmat Sutjipto
Editor : reza