KAYUAGUNG, MetroSumsel.com — Teka – teki mayat tak dikenal akhirnya terungkap. Kepastian identifikasi ini sendiri didapat langsung dari orang tua kandungnya Bakri (62) warga Kelurahan Mangun Jaya Kayuagung Ogan Komering Ilir (OKI) Selasa (6/11/2018) sore.
Menurut Bakri, awalnya anaknya Ahmad Suparli (26) meninggalkan rumah sejak Minggu (4/11/2018) lalu dengan mengatakan hendak ke Masjid Jamik Kayuagung,
“Saat hendak pergi dari rumah, Ahmad pamitan hendak ke Masjid Jamik Kayuagung,” katanya.
Disambung dia, lantaran sejak kepergiannya hingga tidak kunjung pulang, kecurigaan dirinya bertambah setelah ada berita penemuan mayat di Desa Ulak Jermun. Dirinya juga mengaku mencoba mencari informasi untuk memastikan keberadaan buah hatinya,
“Salah satu petunjuk yang menguatkan mayat ditemukan merupakan anaknya dari pakaian yang dikenakan ahmad,” tuturnya.
Kesedihan yang tersirat dari raut Bakri tidak mampu disembunyikan. Dirinya menuturkan kalau almarhum merupakan anak baik, meskipun semasa hidupnya, anaknya mengidap penyakit,
“Memang semasa hidupnya, Ahmad mengidap penyakit epilepsi yang kerap kambuh. Selain itu pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Palembang,” tuturnya getir.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Desa Ulak Jermun SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dihebohkan dengan penemuan mayat pria yang ditaksir baru berusia belasan tahun. Mayat ini sendiri ditemukan mengapung disungai dengan kondisi mengenaskan. Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih terus mencari identitas mayat yang masih simpang siur. Namun kuat dugaan, mayat yang ditemukan atas nama Ahmad Suparlan warga Tanjung Raja Kayuagung.
Sudirman alias Dir warga setempat orang pertama kali menemukan ABG malang ini menuturkan tubuhnya sudah terbujur kaku dengan posisi terapung dalam kondisi badan yang telah membengkak.
Kapolsek SP Padang Iptu A Bachtiar melalui Kanit Reserse Bripka Bambang mengungkapkan penemuan mayat disamping rumah warga RT 7 Saini Bin Soleh diperkirakan terseret arus sungai,
“Menurut perkiraan, mayat yang belum diketahui identitasnya berasal dari Kayuagung, sedangkan untuk identifikasi awal dengan ciri-ciri menggunakan pakaian olahraga lengan panjang Alumni SMA 4 Kayuagung
lengkap dengan celana Pramuka dengan tulisan Paskibraka pada dada belakangnya,” tuntasnya (Rachmat Sutjipto