PALEMBANG, Metrosumsel.com – Dipenhujung tahun 2018, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali menyelenggarakan diskusi lingkungan bersama sejumlah stakholder lingkungan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Diskusi kali ini bertema “Refleksi kegiatan tahun 2015 dan penjaringan masukan (Outlook) untuk Tahun 2019 kegiatan perlindungan dan pengelolaan ekosistem Gambut di Sumatera Selatan.
Koordinator tim restorasi gambut daerah Sumsel Najib Asmani mengungkapkan, Sesuai visi dan misi Gubernur Sumatera Selatan yakni Sumsel maju untuk semua, dimana terkait restorasi gambut ini sesuai pesan dari Gubernur pertama pencegahan hutan dan lahan itu bukan karena ivent – tapi tapi karena kebutuhan.
“Jadi kita tidak memandang pada event – event untuk kedepan tapi karena kebutuhan masyarakat tidak berasap, sekolah lancar, perhubungan lancar, ekonomi lancar,” ungkapnya, Rabu (26/12).
Yang kedua lanjut Najib, untuk pemanfaatan lahan – lahan yang bekas kebakaran dengan fokus pemberdayaan masyarakat, dan memanfaatkan lahan – lahan tersebut menjadi komuditas peningkatan inkam bagi masyarakat.
“Untuk itu kita evaluasi dan kita akan mencari beberapa terobosan terutama di Sumsel oleh Menko Ekonomi melalui restorasi gambut menjadi lumbung daging nasional dari kebo yang ada di rawa,” katanya.
Tim restorasi gambut Sumatera Selatan. Dalam periode kerja tahun 2016 – 2018, BRG telah memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan restorasi gambut di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu pembangunan infrastruktur pembahasan gambut berupa sumur bor, sekat kanal, dam penimbunan kanal (R1), revegestasi (R2), revitalisasi ekonomi masyarakat (R3), kegiatan Desa Peduli Gambut (DPG), dan kegiatan penelitian terkait restorasi gambut.
Dimana, lebih lanjut najib menerangkan, “kita akan membangun dan meningkatkan fasilitas mencari tenaga muda yang berpotensi guna membangun dan menggerakkan pembangunan di perdesaan kita ingin adanya lining center di beberapa desa,” pungkasnya. (Ud)