Palembang, Metrosumsel.com – Pementasan teater potlot mementaskan naskah “dapur ibu dan anak-anaknya” karya conie semai dan taufik wijaya di taman budaya sriwijaya palembang, sumatera selatan spektakuler. Dapur ibu dan anak-anaknya bercerita tentang masakan pindang khas Sumatera Selatan yang mulai terancam akibat perubahan bentang alam.
Sutradara sekaligus penulis narasi Dapur Ibu dan Anak-anaknya, Taufik Wijaya mengatakan, pementasan teater potlot mementaskan naskah dapur ibu dan anak-anaknya merupakan bentuk perhatian masyarakat sumatera Selatan dalam upaya menjaga kearfan lokal khususnya masakan pindang.
“Penghelatan hari kedua setelah sukses menyelenggarakan seminar pindang, Dapur ibu dan anak-anaknya melibatkan sekitar 30 orang ini pemain mulai dari sutradara hingga tim produksi. Dapur ibu dan anak-anaknya bercerita tentang masakan pindang khas Sumatera Selatan yang mulai terancam akibat perubahan bentang alam. Dapur ibu sendiri merupakan sebuah simbol tentang kehidupan dari proses pembentukan anak-anaknya/ apabila dapur tersebut mengalami krisis makan anak-anaknya pun akan mengalami krisis serupa,” kata Taufik, Senin (07/11).
“Dapur hari ini sudah kehilangan sungai, dapur hari ini sudah berisi segala hal yang bersifat instan dan tidak lokalis. Dengan selamatnya dapur maka anak-anaknya pun akan selamat. Pertunjukan yang diperankan adalah sebuah pose apabila sebuah dapur berantakan, sehingga anak-anak kedepan akan tau apa itu ibu namun mereka tidak mengetahui apa itu arti ibu bagi mereka,” pungkas Taufik Wijaya.
Kepala Taman Budaya Sriwijaya Palembang, Mirzal menyebutkan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi banyak orang, khususnya anak-anak agar mengenal dan mengerti tentang masakan pindang.
“Kita sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini setelah diterpa pandemi, kami berharap kedepan banyak lagi seniman yang menyelenggarakan kegiatan serupa dan membangkitkan rasa cinta terhadap lingkungan dan sekitar,” ungkap Mirzal.
Sementara itu penggiat masakan pindang Yudhi Syarofi memaparkan masakan pindang palembang dan pementasan pindang tidak hanya sekedar membahas sebuah pindang. Bahkan dari pindang itu mengetaui banyak hal tentang kekayaan ikan di sumatera selatan yang sudah banyak berkurang dan agar ikan tetap terjaga dengan menjag ekologi tempat ikan berada sebagai upaya menjaga kelestarian alam Sumatera Selatan.
Laporan : Reza Khalid