KAYUAGUNG, Metrosumsel.com — Perayaan penggantian tahun 2018 di Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dentuman petasan nyaris tidak terdengar. Padahal biasanya, sudah seperti tradisi bagi masyarakat menggunakan petasan atau mercon sebagai bentuk suka cita menyongsong harapan baru di tahun mendatang.
Lebih dari itu, untuk malam hiburan sendiri, warga biasanya menampilkan orgen tunggal dengan nuansa irama House Music yang selama ini identik dengan penyalahgunaan narkoba juga tidak terlihat.
Tepat setelah penggantian tahun, sekitar Pukul 01.00 WIB, jajaran Polres OKI membubarkan konsentrasi keramaian di pasar malam dan sekitarnya. Terpantau, sejumlah mobil patroli yang dilengkapi suara sirine mengitari Stadion Segita Emas, memberikan himbauan untuk segera meninggalkan tempat kepada sekelompok masyarakat yang masih asyik nongkrong.
Camat Kota Kayuagung Dedi Kurniawan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang dinilainya, tidak saja hanya mengindahkan Surat Edaran berupa himbauan Bupati OKI, namun juga melaksanakan kegiatan rohani dalam menyambut tahun baru. Hampir seluruh masjid dan kelurahan melaksanakan kegiatan religi.
Kebanggan Dedi atas kepatuhan masyarakat ini cukup beralasan. Dirinya menganalogikan nilai kepatuhan ini mencapai skala 90 dari 100 poin.
“Sebagai aparatur pelayan masyarakat kita sangat bangga dengan kepatuhan masyarakat yang semakin cerdas dan modern. Masyarakat lebih memilih memposisikan diri mereka untuk lebih dekat kepada Allah,” ungkapnya melalui chat Whatsapp Senin (31/12/2018).
Dirinya tidak menampik ada pro kontra terkait kebijakan Bupati. Namun dirinya menganggap perbedaan pendapat masyarakat merupakan bentuk kewajaran dalam dinamika negara berdemokrasi.
“Namun disisi lainnya, sebagian besar masyarakat justru menyambut positif langkah Pak Bupati. Kepedulian ini dapat dilihat sampai saat ini surat himbauan melalui media sosial dibagikan kembali mencapai hampir 500 orang,” tuturnya.
Menurut pantauan, selain di Kota Kayuagung, suasana lebih religius lebih terasa di Kecamatan Sp Padang dengan menggelar pengajian.
Camat Sp Padang Herliyansyah mengatakan kegiatan yang dilakukan pada malam tahun baru kali ini bernuansa religius.
“Sesuai dengan kebijakan Bupati melalui Surat Edaran Nomor 777/II/2018, sejumlah kegiatan keagamaan dilaksanakan yakni Yasinan, dan doa bersama yang diteruskan dengan Tausyiah,” terangnya di Masjid Al Husjah.
Sedikit berbeda yang terpantau disepanjang jalan Kopral Ayub Jua-Jua, sejumlah warga menggelar di halaman depan rumah dengan hiburan sederhana seperti karaoke sembari membakar jagung.
“Kami hanya bakar jagung sambil karaokean bersama-sama tetangga dekat atau kerabat. Sedangkan anak-anak remaja sepertinya ke pasar malam bersama teman sebayanya,” ujar Putra salah satu warga setempat.
Puncak keramaian terjadi di pasar malam yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten OKI. Pengunjung arena hiburan keluarga di Stadion Taman Segitiga Emas nampak lebih padat dari hari biasa.
Terlihat juga area parkir mobil memenuhi pelataran depan stadion hingga nyaris tidak menyisakan tempat kosong. Keberadaan petugas parkir lengkap dengan seragam lengkap yang diturunkan Dinas Perhubungan OKI, semakin menambah kenyamanan pengunjung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sudiyanto Djakfar beberapa waktu lalu mengatakan keberadaan pasar malam dengan menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pemkab OKI ini sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.
Menurutnya, selain mengenalkan potensi UMKM, pasar malam ini juga dapat menjadi wadah hiburan alrernatif keluarga, termasuk bagi masyarakat yang hendak merayakan penggantian tahun dengan biaya murah dan aman.
“Untuk apa pergi jauh-jauh merayakan tahun baru, kalau disini (Kayuagung-Red) ada pusat hiburan yang memang diperuntukkan bagi masyarakat. Dengan harga terjangkau, hiburan bisa didapat, juga membantu penghasilan bagi UMKM,” ujarnya.
Kapolres OKI AKBP Donny Eka Saputra melalui Paur Subag Humas IPDA Suhendri menjelaskan Posko Operasi Musi Lilin 2018 disebar di tiga titik yakni di Kecamatan Mesuji, Lempuing, dan Lempuing Jaya.
“Posko ini sendiri untuk memantau sekaligus pengamanan di sejumlah titik yang dianggap berpotensi rawan kriminal maupun kecelakaan lalu lintas,” terangnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres OKI AKP Ricky Nugraha dalam pantauan arus lalu lintas, dirinya mengaku sempat memberikan semacam teguran tegas (Shock Therapy) kepada sejumlah pelanggar lalu lintas tepat di depan RSU Kayuagung.
Menurut Perwira ini, tindakan tegas berupa tilang terpaksa dilakukan demi keselamatan dari pengendara itu sendiri.
“Kegiatan ini bukan razia. Murni kebijakan dari saya. Tindakan ini, semata-mata untuk menertibkan sejumlah pengendara roda dua yang tidak menggunakan lampu utama di kendaraannya,” jelasnya disela pengamanan di depan RSUD Kayuagung.
Untuk kelancaran lalu lintas sendiri, rekayasa arus lalu lintas diberlakukan di depan pintu masuk dan keluar RSUD. Ricky menjelaskan, rekayasa ini menutup akses putar arah persis di depan pintu RSUD yang juga berhadapan dengan pasar malam.
“Sedangkan untuk titik pengamanan lalu lintas disebar di 3 titik yakni, Simpang Ganefo, Tugu Jam dan simpang Stadion Segitiga Emas,” terangnya.
Meski banyak pelanggaran lalu lintas masih saja terjadi, terutama di malam penggantian tahun, namun dirinya tetap optimis, masyarakat dapat lebih mematuhi peraturan lalu lintas,
“Selamat tahun baru 2019, semoga di tahun mendatang, kesadaran tertib lalu lintas lebih tinggi. Tetaplah menjadi pelopor keselamatan lalu lintas,” tuntasnya.
Laporan : Rachmat Sutjipto)