KAYUAGUNG, Metrosumsel.com — Dampak mobilisasi kendaraan tonase berat berakibat ruas jalan dari pangkal jembatan hingga Sepucuk yang pada awalnya mengalami kerusakan, saat ini telah dilakukan perbaikan.
Meski demikian, sejumlah kalangan justru beranggapan perbaikan ruas jalan PT Waskita Karya sebagai perusahaan pelaksana proyek jalan tol Kayuagung – Palembang ini belum memenuhi standar jalan pada umumnya.
“Kami menilai jalan mulai dari Jembatan Mangun Jaya – Kelurahan Kuta Raya – SMAN 3 Unggulan, hingga Jalan Sepucuk Kayuagung memang telah mulus. Tetapi pekerjaan pengaspalan menyisakan batu koral dan lainnya belum dirapikan kembali. Perbaikannya belum tuntas, bahkan diatas jembatan tidak dilakukan perbaikan” ujar salah satu warga Kuta Raya yang enggan disebutkan namanya.
Pendapat berbeda dari Perwakilan Waskita Maryono. Menurut pria berkacamata ini, perbaikan jalan ini sendiri sudah melalui persetujuan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR).
Dikatakan dia, keseriusan PT. Waskita dalam hal ini telah dibuktikanya setelah sejumlah ruas jalan mulai dari kini sudah mulus diaspal dan itu bukan hanya ucapan tapi kita buktikan.
“Beberapa waktu lalu, dalam Rapat dengan Kepala Dinas PUPR Hafis terkait hal ini. Apa yang telah kami bangun telah sesuai dengan standarisasi jalan,” ungkapnya saat dibincangi di Kantor Camat Kayuagung Selasa (18/12/2018).
Sedangkan untuk perbaikan diatas jembatan, lanjutnya, perlu penanganan khusus lantaran terkait dari beban dari jembatan itu sendiri.
“Bisa saja langsung kita aspal juga, tapi tentunya tidak bisa sembarangan. Beban jembatan juga harus diperhatikan. Untuk itu, dinas PUPR akan menghitung kembali,” jelasnya.
Disambung dia, kerusakan jalan di beberapa desa yang ada di Kijang Kecamatan SP Padang, khususnya di perbatasan Desa Tanjung Alai dan Batu Ampar jika tidak dilewati lagi maka akan kita perbaiki jalannya hingga mulus seperti semula pada bulan Februari atau Maret 2019.
“Sementara ini memang hanya ditambal saja, karena jalan tersebut masih digunakan kendaraan material. Setelah jembatan di STA 3000 selesai, akses jalan akan dialihkan, sehingga jalan Kabupaten di Kijang Tanjung Alai dan Batu Ampar dapat diperbaiki sampai mulus kembali,” ungkapnya.
Dirinya juga mengharapkan kerjasama yang telah terjalin antara perusahaan dan masyarakat tetap terjalin. Dengan terciptanya hubungan harmonis, proyek tol yang telah diselesaikan lebih dari 80 persen segera selesai sesuai target.
Beberapa kendala proyek jalan tol ini juga menjadi persoalan. Dicontohkannya seperti yang terjadi di STA 6.900. Saat ini statusnya diportal oleh masyarakat
“Akibat dari kejadian ini, mobil pengangkut tanah tidak bisa melintas diarea tersebut dan menghambat pembangunan lainnya, termasuk pengerjaan Jembatan Penyeberangan orang (JPO) yang berada di STA 9000,” tuturnya.
Laporan : Rachmat Sutjipto
Editor : reza