KAYUAGUNG, Metrosumsel.com — Geliat ekonomi kreatif sebagai lompatan besar dari ekonomi yang sebelumnya hanya mengandalkan Sumber Daya Alam ternyata mampu memberikan nilai tambah bagi pelaku ekonomi. Seyogyanya, pengembangan potensi daerah dalam industri kreatif juga dapat diprioritaskan, sama halnya dengan pembangunan infrastruktur serta pembangunan layanan publik lainnya.
Kepala Desa Darat Pangkalan Lampam, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Ahmad membaca besarnya potensi industri yang juga ramah lingkungan ini.
Hingga kini, tercatat sejumlah wilayah Kecamatan Pampangan saja telah memiliki sentra industri yakni Desa Darat dengan industri keripik berbahan baku bayam, lalu pengelolaan limbah plastik Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) menjadi aneka kerajinan seperti tempat tisu, tas, kemudian sentra industri kerajinan tangan dengan material manik-manik.
“Industri kreatif sebagai penggerak ekonomi baru ini dikembangkan melalui BUMdes sebagai pusat distribusi dan pembinaan,” ujarnya Jumat (30/11/2018).
Ahmad mengungkapkan, industri dengan pelaku ekonomi warga sekitar industri mampu memberikan konstribusi penghasilan sekaligus menggerakkan badan usaha milik desa.
“Keseriusan warga setempat dalam membangun industri ini ternyata memberikan efek positif terhadap kebiasaan warga melakukan transaksi hutang dengan renternir,” terangnya
Meskipun jumlah debitur rentenir ini tidak banyak, namun Ahmad yakin dengan pengelolaan manajemen BUMdes yang profesional, selain industrinya semakin berkembang, juga membantu keuangan dan warga.
“Berkembangnya industri kreatif ini secara otomatis memicu pertumbuhan omset BUMdes yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah,” terangnya. (Rachmat Sutjipto)