Metrosumsel.com,Palembang – Gebyar Hari Ibu yang diselenggarakan TP PKK Sumsel bekerjasama dengan Koran Palembang Pos di Griya Agung, Sabtu (22/12), dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-90 berlangsung meriah dan semarak. Tak hanya memasak, Gubernur HD bahkan sempat membacakan puisi untuk kaum ibu.
HD dalam sambutannya mengatakan peran wanita terutama ibu sangat penting. Dari berbagai riset nasional hingga berskala internasional diakui bahwa kelebihan perempuan khususnya ibu-ibu banyak sekali dibandingkan laki-laki termasuk soal leadership. Namun demikian HD mengingatkan, dengan segala kelebihan itu wanita tetap tak boleh melupakan kodratnya.
“Tidak ada diskriminasi perempuan di negara ini. Haknya sudah sama. Buktinya ada yang jadi Polisi, TNI ada juga penerjun. Cuma itu saya mengingatkan agar perempuan juga tidak melanggar kodratnya,” tegas HD.
Demikian halnya dalam agama lanjut HD, seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Untuk itu ibu-ibu harus menjadi perempuan yang pintar dan berakhlak baik karena mereka menjadi cerminan anak-anak.
Di tengah era digital yang makin canggih saat ini, HD juga sempat menyinggung soal fenomena baru di kalangan maayarakat khususnya kaun perempuan. Menurutnya saat ini tak sedikit perempuan mulai melalaikan tugasnya sebagai istri dan seorang ibu lantaran kurang bijak menggunakan ponsel.
“Benar itu, waktu ibu-ibu sekarang ini banyak tercurah karena gadget dan medsos. Kadang ada yang sampai lupa mengurus suami. Nah ini yang tidak boleh banyaklah waktu pegang HP” jelasnya.
Meski terkesan sepele, namun hal kata HD harus menjadi catatan khusus karena berbahaya bagi kelangsungan keharmonisan keluarga itu sendiri. “Sibuk dengan android daripada suami. Kalau ini tidak terkelola dengan baik bahaya. Jujur saya ikut komplain juga ini,” ujar HD mengingatkan.
Namun di antara berbagai persoalan di atas, tanpa batas dan tanpa gengsi HD mengajak semua kaum laki-laki mengakui bahwa ibu-ibu adalah wanita hebat. Menurutnya pepatah yang mengatakan dibaluk kesuksesan seorang pria pasti ada wanita yang hebat bukanlah kiasan semata.
“Itu kenyataan jadi bukan hanya kiasan. Harus diakui bahwa wanita adalah makhluk yang hebat,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah warga dan tamu yang hadir.
Di tempat yang sama Ketua TP PKK Sumsel, Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, peringatan Hari Ibu ini diselenggarakan untuk mengingatkan semua dalam mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia pada masa perjuangan merebu kemerdekaan.
Peringatan Hari Ibu jni juga dimaksudkan untuk mempertebal semangat semua komponen bangsa dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan kesatuan.
“Ini momentum bagi semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan.
Dikatakan Febrita peran ibu juga sangat penting dalam menentukan utamanya dalam upaya menciptakan generasi yang tangguh dan berkualitas. Juga sebagai pendamping suami perannya bisa mempengaruhi kebijakan dan langkah yang ditempuh oleh suami dalam kiprahnya di bidang politik, ekonomi dan lainnya.
Harapan Febrita pada peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018 ini kaum perempuan dapat lebih fokus menata keluargaa karena keluarga memiliki peran besar dalam mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter dan budi pekerti. Ketahanan keluarga menurutnya menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis damai dna religius.
Pada peringatan kali ini pihaknya sengaja menggelar lomba khusus bapak-bapak yaitu memasak, lomba merias ( make up ) istri sedangkan untuk para istri loma mewarnai di atas kertas koran.
“Lomba ini dimaksudkan agar bapak-bapak dapat merasakan dan mengalami peran ibu, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesadaran pada diri mereka bahwa tugas dna peran seorang istri itu tidaklah ringan. Sehingga timbul empati di kalangan kamu laki-laki. Selanjutnya mereka akan menduking gerakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dalam pencapaian kesetaraan gender,” jelasnya.
Untuk memeriahkan peringatan Hari Ibu juga diadakan fashion show hasil karya perancang Sumsel, memperkenalkan teknik merajut, bazaar hasil karya ibu-ibu, pasar sembako, dan pelepasan 1000 balon. Dalam Gebyar Hari Ibu itu Febrita Lustia juga dinobatkan sebagai Duta Bright Gas oleh Pertamina.
Acara berlangsung meriah dan heboh karena sejumlah pejabat termasuk Gubernur Sumsel Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel turun langsung ikut meramaikan lomba memasak.
Saat memasak, Gubernur Herman Deru didampingi ajudannya. Orang nomor satu di Sumsel itu memilih memasak pindang Komering khas tanah kelahirannya. Mengenakan topi chef dan sarung tangan dari plastik, HD tampak serius meracik bumbu yang memang sudah disediakan panitia. Sesekali mantan Bupati OKUT dua periode itu tampak bingung membedakan macam-macam bumbu yang ada di atas meja. Selama satu jam bapak-bapak ini memasak yang kemudian dinilai oleh dewan juri yang kompeten. Aksi mereka yang canggung di depan kompor tak urung mengundang gelak tawa ibu-ibu yang ikut menyaksikan jalannya perlombaan.
“Dari semalem aku lah mikir, aku nak masak pindang Komering bae soalnyo menunyo ini harus ikan,” singkatnya.(Rill)