Metrosumsel.com-Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat digunakan untuk mengubah dunia kalimat ini pernah dilontarkan oleh Nelson Mandela, tokoh perubahan yang sangat revolusioner di Afrika Selatan, tokoh yang amat percaya bahwa pendidikan dapat mengubah Afrika Selatan di mata dunia.
Apa yang dipercayai Nelson Mandela rupanya juga dijiwai oleh Pemerintah Daerah Musi Banyuasin. Pendidikan memang akar perubahan menuju arah yang positif. Namun memajukan pendidikan merupakan tanggung jawab kolektif, demikian menurut H. Dodi Reza Alex Noerdin, Bupati Musi Banyuasin, sehingga harus dilakukan dengan peran serta berbagai pihak.
Menyadari hal ini, maka Pemda Kabupaten Musi Banyuasin bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah menggandeng Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF – SDO) selama dua tahun terakhir untuk mengembangkan program pendidikan bagi guru dan siswa sekolah.
Musni Wijaya S.Sos, M.Si. selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan bahwa Jika lokasi yang jauh dari ibukota provinsi menjadi salah satu penghalang majunya pendidikan suatu daerah, tidak demikian dengan Kabupaten Musi Banyuasin. Adalah Lighthouse School Program dan Teacher Learning Center yang menjadi solusi bagi program pendidikan yang sesuai kebutuhan siswa – kaum millenial – dan para guru sebagai ujung tombak. Pendidikan di Musi Banyuasin telah menjadi pendidikan yang kekinian”
Lighthouse School Program
Lighthouse School Program merupakan Program Pengembangan Sekolah Model yang bertujuan meningkatkan kualitas sekolah yang terintegrasi dan intensif. Program ini diperkaya praktek pembelajaran internasional, yang fokus pada bidang Science, Technology, English dan Math, untuk membangun reputasi sekolah yang terpercaya dan guru-guru berkualitas. Sekolah yang menerapkan sistem secanggih ini sudah ada di Musi Banyuasin.
Saat ini telah banyak pencapaian yang didapatkan sekolah-sekolah di Musi Banyuasin berkat program ini. Lighthouse School Program telah membuka peluang kerjasama internasional antara sekolah-sekolah yaitu dengan Margaret River Senior High School (Western Australia), dan Cempaka Internasional School (Kuala Lumpur).
Siswa-siswi dan didampingi juga oleh para Guru masing-masing sekolah yang berkesempatan mengikuti program ini yaitu menjalani kegiatan akademik yang dijalani dengan mengikuti kegiatan belajar di kelas. Untuk yang non-akademik, siswa akan bergabung dengan para siswa di di sekolah tersebut dalam kegiatan-kegiatan kesiswaan ataupun ekstrakurikuler yang ada. Selama 10 (sepuluh) hari mereka didampingi oleh siswa pendamping (buddy) dari Margareth River Senior Hight School dan Cempaka International School. Untuk program di Kuala Lumpur, seusai sekolah, siswa akan ikut dengan buddy-nya tinggal di keluarganya (foster/host family). Dengan kegiatan ini para siswa mendapatkan pengalaman berharga tinggal di keluarga berbeda di luar negeri. Pengalaman penting untuk belajar budaya satu sama lain dan antar negara.
Prestasi dari siswa siswi di Musi Banyuasin pun patut dibanggakan. Di tahun 2017, tiga putra daerah yaitu Artika Salsabila (SDN 1 Babat Toman), Gandes (SDN 1 Babat Toman), dan Bindu (SMPN 1 Sungai Lilin) berhasil memenangkan kompetisi vlog internasional dan bersaing dengan peserta lain dari Asia Tenggara.
Atas antusiasme tersebut, maka pada tanggal 19 – 24 November 2018 ini, Lighthouse School Program bekerjasama dengan Pejuang Digital mengadakan Pelatihan Vlogging bagi siswa-siswi SMPN 1 dan SMPN 6 Sekayu, Musi Banyuasin. Hal ini untuk melatih siswa membuat vlog sendiri dengan tetap menyebarkan informasi yang positif seputar diri dan lingkungan sekolah.
Tidak hanya itu, Lighthouse School Program juga berhasil mendongkrak reputasi sekolah-sekolah di Musi Banyuasin. Berikut sederet prestasi yang dicapai : peningkatan akreditasi SDN 1 Sungai Lilin menjadi A+ (Skor: 98), penataan tempat parkir di SDN 1 Sungai Lilin, serta terbentuknya kelas model di SDN 1 Babat Toman, dinominasikannya SMPN 1 Babat Toman menjadi Sekolah Sehat.
Teacher Learning Center
Guru adalah ujung tombak pendidikan di sekolah. Maka bukan hanya sekolah dan siswanya saja yang harus meningkat reputasinya. Di program Teacher Learning Center (Pusat Belajar Guru), guru menjadi sentra pembelajaran sehingga dapat mengembangkan profesinya dengan biaya yang lebih terjangkau
Sampai saat ini, telah banyak kegiatan yang dilakukan. Beberapa di antaranya adalah Sosialisasi Program PBG (Pusat Belajar Guru), Seleksi Calon Guru Inti dan Pengelola PBG, dan berbagai lokakarya yang diadakan bagi guru inti dan pengelola PBG itu sendiri. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan secara kontinyu sepanjang tahun 2018.
“Setelah mengikuti beberapa kali (sesi) pelatihan dari PSF-SDO, saya merasa mendapatkan banyak sekali penambahan ilmu, terutama dalam hal andragogi, survey dan perencanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Para fasilitator PSF-SDO, sangat berdedikasi, mengajarkan kami tentang banyak hal, sedetail mungkin, dan memberikan contoh-contoh nyata.” Begitu komentar Ibu Rr. Wahyuningtyas Dwi Lestari, S. Si., M. Pd, salah seorang guru inti dari SMP Negeri 7 Babat Supat yang mengikuti program PBG.
Gusman Yahya selaku Head of SDO mengatakan bahwa “ Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach selaku penggagas program memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah Musi Banyuasin untuk kinerja nya dalam memajukan dan menunjukkan bukti bahwa PSF – SDO juga mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan berharap program serupa dapat menginspirasi dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia sehingga pendidikan menjangkau segala lini”
Sekilas tentang Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF-SDO)
School Development Outreach merupakan penyedia layanan pengembangan pendidikan dari Putera Sampoerna Foundation yang berdedikasi meningkatkan mutu sekolah dan tenaga pendidik di Indonesia agar dapat bersaing secara global. PSF-SDO menjalankan serangkaian program komprehensif dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, membangun karakter siswa, mendukung pengelolaan sekolah yang bertanggung jawab, serta mengembangkan komunitas sekolah yang pro aktif.
Didukung oleh tenaga profesional berpengalaman di bidang pendidikan, PSF-SDO mengembangkan serangkaian inisiatif untuk menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, diantaranya: Pengembangan Sekolah bermutu melalui Lighthouse School Program dan Peningkatan Kualitas Pendidik melalui Program Pengembangan Pusat Belajar Guru (Teachers Learning Centre)
PSF-SDO School Development Outreach telah menyediakan pelatihan ekstensif ke lebih dari 85,000 tenaga pengajar, kepala sekolah, pengawas dan pengelola sekolah. Melibatkan diri dalam peningkatan kualitas pendidikan di 723 sekolah dan 40 madrasah, serta membangun 6 pusat belajar guru di berbagai lokasi di Indonesia , kunjungi www.psfoutreach.com(Rill)