BANYUASIN, Metrosumsel.com – Bayi mungil yang diberi nama Cinta Kasih anak pasangan Minanti dan Muhammad Jamin warga Jalan Sepakat Lorong Kamboja Kelurahan Mariana Kabupaten Banyusain, yang baru dilahirkan 8 Agustus 2020 lalu menderita Tumor di bagian belakang kepala yang cukup besar sehingga membuat matanya terdorong keluar.
Minanti ibu Cinta tidak ada keluhan sama sekali pada usia kehamilannya, sama hal nya kehamilan normal sebelumnya. Bahkan kehamilan ini malah lebih aktif. Seperti biasa ibu Minanti memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Mariana. Kemudian pihak puskesmas menyarankan Agar melakukan USG karena perkiraannya baik yang ada di dalam kandungan akan lahir dalam keadaan sungsang.
Saat di USG pada usia kandungan hampir 9 bulan dokter mendiagnosis bahwa bayi ini memiliki kelainan yang disebut “Hidrosefalus”. Namun setelah lahir ternyata bukan. Dokter RS. Muhammadiyyah mengatakan bahwa ini adalah penyakit tumor yang bersarang di batok / tempurung kepala yang sudah ada sejak awal kehamilan ibu Minanti diakibatkan karena bentuk sel yang dari awal sudah tidak baik. Keterlambatan dalam memeriksakan kehamilan karena faktor biaya membuat penyakit yang diderita sejak dikandungan tidak segera diketahui bahkan ditangani.
Sejak lahir bayi Cinta dirawat inap di RS. Muhammadiyah selama 15 hari dimasukan di dalam ruang inkubator ( box kaca) dan bernafas pun dibantu dengan selang oksigen. Berat badan Cinta saat lahir 2,8 Kg. Saran dari Dokter agar bayi Cinta tetap dirawat sampai keadaannya membaik dan bisa bernapas tanpa harus masuk Box Kaca, beberapa hari masuk inkubator keluarga dihubungi pihak rumah sakit katanya Bayi Cinta sudah tidak bernapas, akan tetapi setelah orangtuanya datang ternyata bayi cinta kembali bernapas. Selepas beberapa hari didalam Inkubator keadaannya semakin membaik dan bisa dibawa pulang atas keinginan orang tuanya.
Selama 15 hari, bayi ini tidak di tunggu oleh orang tuanya karena keadaan ekonomi yang pas-pasan. Bagaimana mau menginap uang saja pas-pasan untuk operasi ceaser kemarin belum lagi menginap dan biaya makannya, dek “ujar Minanti lirih.
Ketika pulang bayi Cinta diberikan minum Susu Formula menggunakan selang yang disalurkan langsung ke lambungnya, dikarenkan Asi buk minanti yang saat ini kering. Setelah Beberapa hari di rumah pihak Puskesmas Mariana mendatangi rumah Minanti untuk mengecek perkembangan bayi nya, ternyata berat badannya saat ini berkurang menjadi 2,2 Kg.
Suaminya Jamin yang dahulu sebagai buruh serabutan sekarang menjadi menganggur yang mengakibatkan keunganan keluarga semakin terpuruk sehingga membuatnya tidak bisa membawa Cinta untuk check up terus-menerus ke dokter, hanya ada obat tetesan mata saja yang diberikan dokter untuk mata Bayi Cinta.
Tetes mata ini langsung dari resep dokter, matanya tidak boleh kering harus selalu ditetesi. Dalam satu setengah hari bisa menghabiskan 1 botol obat tetes,. Belum ada tindakan yang serius dari pihak Dokter karena Karena Usia Bayi Cinta Masih terlalu Kecil sehingga terlalu beresiko” Ujar Jamin ayah Cinta.
Sebagai orang tua Minanti dan Jamin sudah menerima dengan lapang dada, dan cukup kuat dengan keadaan anaknya, karena mereka sadar ini adalah ujian yang diberikan Allah kepada mereka, mereka tidak malu mempunyai anak seperti Cinta. “YaAllah Jika Engkau memanjangkan umur anakku maka angkatlah penyakitnya, tapi jika tidak maka ambil lah aku pasrah kan kepadamu dari pada dia tersiksa,” kata Minanti sembari berkaca kaca.
Jamin dan Minanti adalah keluarga kecil dan miskin yang tidak bisa berbuat banyak. Hanya doa dan harapan yang mereka panjatkan semoga Allah memberi jalan kesembuhan. Doa dan bantuan dari pembaca sangat berarti bagi mereka. Bagi pembaca yang ingin membantu kesembuhan Cinta dapat menghubungi keluarga ini di Desa Mariana Lorong Kamboja, Kabupaten Banyuasin atau bisa mengontak HP 082376163887. Atau di noekening 134401010349504 atas nama Irsanti saudara kandung dari Ibu Minanti
(Net_Maklumat)