Metrosumsel.com,Palembang – Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menghadiri Penutupan Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Diklat Pengawakan Kapal Sungai dan Danau di GOR Dempo Jakabaring Palembang, Sabtu (8/12/2018).
Sebelumnya Menteri Budi Karya Sumadi bersama Gubernur HD berdiskusi tentang LRT dan juga Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Dalam kesempatan ini Gubernur Herman Deru sangat berterima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menhub Budi Karya Sumadi.
“Kenapa saya begitu berterima kasih dengan adanya jalan Tol Palindra, selama ini mahasiswa mau kuliah ke Unsri terlambat bahkan ada yang wisudapun terlambat dikarenakan macet pada waktu itu. Tapi ketika Tol Palindra dioperasikan hanya 15 menit itu sudah sampai. Artinya pemikirian Presiden begitu maju kedepan, saya sangat berterima kasih,”katanya.
Gubernur HD bangga dengan diklat pemberdayaan masyarakat dan diklat pengawakan kapal sungai dan danau, karena para taruna ini mempunyai prestasi.
“Meraka ada para taruna,saya bersama pak Menteri kita ingin memberikan spirit Indonesia bersama mereka. Maka mereka disekolahkan oleh Negara maka mereka harus tahu kewajibaan – kewajiban mereka di masa yang akan datang,”terangnya.
Dirinya berharap, para taruna ini nantinya akan menjadi estapet para pemimpin pemimpin kedepan di bangsa ini.
“Bahwa yang paling penting merekala yang menerima estafet pimpinan disemua bidang Negara kita ini. Pak Menteri hebat memberikan peluang kepada mereka bahkan di Kabupaten Banyuasin ada yang buat free oleh pak Menteri untuk SPP dan makan,mereka itu mempunyai prestasi,”ungkapnya.
Begitu juga, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengaku bangga kepada para taruna yang mempunyai bakat dan potensi guna membangun Indonesia.
“Mereka anak- anak berbakat, mempunyai potensi ,mereka sudah pandai tapi jiwanya mesti kita isi. Jiwanya adalah NKRI Indonesia dengan kebersamaan, kita harus membangun Indonesia,”lanjutnya.
“Kita sudah membangun jalan tol, membangun LRT, itu adalah satu kebanggaan yang mempersatukan NKRI. Dan kalau kebanggaan-kebanggan itu semangat itu akan meledak, semangat itu akan meledak disemua lini. Oleh karenanya kita harus mengisi mereka tidak saja dengan keilmuan tetapi dengan semangat nasionalisme,”tutupnya.(Rill)