Palembang, Metrosumsel.com – Pemerintah Kota Palembang terus berkomitmen dalam menjaga kondi
si udara dan siap mendukung program menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di daerahnya, Kamis (4/10/18).
Sekertaris Daerah (SEKDA) Kota Palembang Harobin Mustafa mengungkapkan, seusai membuka acara Forum Group Diskusi (FGD) Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK) yang dimotori oleh BAPEDA kota yang berangsung di Hotel The Zuri Jl. Radial Palembang.
Dalam hal ini Pemkot Palembang, sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Yang pertama bahwa kita selaku jajaran pemerimtah Kota Palembang sangat mengapresiasi bahwa hal ini sangat diperlukan, karena Palembang adalah salah satu kota layak huni nomor dua di Indonesia dan maka dari itu patut kita jaga, jangan sampai tercemar,” ungkapnya.
Tidaknya itu lanjut Harobin mengatakan, bahwa Palembang juga termasuk Kota Nomor Dua udara terbaik se-Indonesia setelah Solo.
Maka dari itu hal seperti ini harus tetap dijaga, salah satu upayanya adalah pelaksanaan rencana aksi seperti kegiatan FGD ini.
“Kalau tidak ada peaksanaan kegiatan rencana-rencana aksi seperti ini, kita khawatir nanti Kota Palembang justru tercemar. Maka dari itu perintah dan masyarakat harus bekerja sama agar tetap terjaga, “kata Haerobin.
Dirinya juga memaparkan banyak pihak yang ikut dilibatkan dalam kegiatan ini
“Hari ini kita undang para ahli dari perguruan tinggi, LSM silahkan diskusikan apa yang harus kita lakukan, initinya kita harus jaga kota Palembang ini lebih baik lagi kedepan,” tutupnya.
Di tempat yang bersamaan kepala BAPPEDA dan LITBANG Kota Palembang Harrey Hadi mengatakan, jika emisi ini terus dibiarkan nanti dibelahan kutup akan mengakibatkan pencairan es pasti akan banjir
“Dimana ini akibat pemanasan global, bisa ada pencairan Es di Kutub sehingga bisa mengakibatkan banjir, kegiatan ini tentu menjadi agenda nasional yang harus di suport oleh daerah, seperti kabupaten dan kota, “katanya.
Dirinya juga menambahkan pentingnya lahan terbuka hijau untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Bagaimana kita meningkatkan ruang terbuka hijau, sehingga paling tidak kita bisa mengurangi emisi rumah kaca, dan ini sudah dilakukan pak Harnojoyo dalam visi Palembang Emas Darusalam, “ujarnya.
Harrey juga menghimbau masyarakat emisi dari kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah juga menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk gas rumah kaca.
“CO2 tinggi itu adalah transportasi gas buang dari kendaraan bermotor dan macet juga meningkatkan co2, sudah tepat program pemerintah dengan adanya transportasi seperti adanya trans musi, LRT,
Begitu juga pembakaran-pembakaran harus kita hindarkan, dengan gotong royong bagaimana sampah-sampah itu kita bisa tempatkan pada TPA yang benar, jangan dibakar itu juga bisa menyumbang gas karbon itu sendiri,” Jelasanya
Dirinya juga memantau industri – industri juga harus diperhatikan sehingga gas buang yang bisa mengurangi lapisan ozon dan dinas KLHK juga memili peranan penting karena mereka memantau setiap 3 bulan sekali terhadap kuwalitas udara, kuwalitas air jika gas buang itu melebihi ambang batas harus diberiteguran dan panisment.(Ud)