Metrosumsel.com, Palembang — Ditenggarai anjloknya harga, petani kelapa mengancam akan melakukan aksi mogok panen. Petani mencatat, kurun waktu enam bulan terakhir penurunan harga ditingkat petani tidak wajar, hal ini diungkapkan Muhammad Asri, yang merupakan petani kelapa asal Desa Teluk Payu Banyuasin Sumatera Selatan, Sabtu (09/09).
Asri mengatakan, turunnya harga kelapa ditingakatan petani sangat dirasakan dampaknya, bahkan hal ini mengakibatkan petani mengalami kerugian.
“Harga buah kelapa yang mengalami penurunan selama enam bulan terakhir, berdampak serius bagi kelangsung hidup masyarakat yang menggatungkan perekonomiannya dari hasil panen buah kelapa,” kata Asri.
“Harga buah kelapa yang sebelumnya sempat bertengger di harga Rp 3000.- per kilogram kini anjlok menjadi Rp 700.- per kilogram. Tentu mengakibatkan kerugian yang besar, hasil panen tidak sepadan dengan pemasukan penghasilan petani. Rata-rata petani memiliki satu hektar area kebun kelapa yang menghasilkan sekitar 6 ton kelapa dalam sekali panen. Sementara panen dilakukan selama kurun waktu tiga bulan sekali. Jika dihitung penghasilan petani sangat jauh merosot, belum petani harus mengeluarkan biaya-biaya lainnya, seperti biaya perawatan dan upah pekerja,” jelas Asri.
Sebagai petani kelapa yang merasakan langsung dampak dari anjloknya harga kelapa, akan melakukan aksi mogok panen buah kelapa. Dirinya juga mengajak segenap petani kelapa yang se-Nusantara untuk melakukan aksi serupa.
“Aksi mogok panen buah kelapa ini, merupakan bentuk protes dan perlawan terhadap kebijakan industri yang telah semena-mena menekan harga buah kelapa hingga ketitik paling bawah. Saya menduga hal ini upaya nakal oknum Pebisnis yang telah melakukan permainan harga. Hal ini tentunya bertentangan dengan Pasal 28 A UUD 1945 tentang Hak hidup dan UU No.19 Thn 2013 tentang Perlindungan Petani,” terang Asri.
Asri menegaskan, akan melakukan aksi mogok panen selama tiga bulan kedepan, dan akan berkelanjutan apabila tidak ada perubahan harga.
“Mogok panen aka kita lakukan selama tiga bulan kedepan, jika tidak mendapat respon kenaikan harga maka kami akan melakukan aksi mogok panen selama tiga bulan berikutnya. Perlu diketahui wilayah Teluk Payu, Banyuasin, Sumatera Selatan merupakan salah satu sentra penghasil kelapa yang di ekspor ke industri luar negeri,” tutup Asri.(Ej)