Metrosumsel.com,Okut-Dana operasional sekolah yang sering di sebut Dana BOS tidak kunjung Turun , sejumlah kepala sekolah SLTA/ Sederajat di kabupaten oku timur menjadi bingung, bahkan ada yang mencari pinjaman(utangan) agar dapat menutupi seluruh proses kegiatan di sekolah tetap bisa berlangsung seperti biasa.
H.Sutam.SPd , salah satu kepala sekolah SMA 2 (Smanda) Martapura , okut menjelaskan kepada wartawan metro-sumsel melalui via-whats shaap (17/9/2018).
Saat ini pihak sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) Yang sederajat kebingungan karena dana Biaya operasional sekolah (BOS) belum kunjung bisa dicairkan (turun), ungkap sutam.
Pihak sekolah pun terpaksa mencari pinjaman ,sana-sini agar kegiatan belajar/mengajar di sekolah tetap aktip (berlangsung) , bukan tidak mungkin dana tersebut seharus per triwulan sudah turun akan tetapi sudah sampai dua kali triwulan belum juga bisa di cairkan , persoalan masalah dana BOS tersebut terhambat di mana ,yang jelas pihak sekolah sudah berapa kali menanyakan ke pihak Dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi sumsel tetapi tidak ada hasil, jelasnya.
Masih di jelaskan sutam , kami selaku pihak sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) Yang ada di okut, saat ini merasa sangat kesulitan , di mana hutang sekolah semakin membengkak.bahkan pihak sekolah pun andai mau memungut biaya dari siswa/siswi tidak berani.
Untuk ini kami selaku pihak sekolah lanjutan meminta kepada dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi sum-sel agar cepat tanggap dengan keadaan sekarang, karna Dana BOS adalah dana untuk operasional sekolah , jadi bila mana dana BOS terlambat turun ( tidak segera di cair kan setiap triwulan) pihak sekolah akan bingung terpaksa selalu mencari utangan (pinjaman) , jika tak mencari utangan , untuk membeli kebutuhan sekolah seperti alat tulis kantor (Atika) dan lain-lain proses belajar-mengajar serta kegiatan lain yang menggunakan biaya dari Dana BOS dapat terhambat, pungkasnya (Adi).