OKU Timur | Terkait adanya terduga pelaku duel berdarah yang kabur dari RSUD Martapura saat hendak menjalani operasi, dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres OKU Timur, AKP Hamsal.
Pasien dimaksud, Erwanto (53), warga Dusun VI, RT 02 RW 06, Desa Peracak, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKUT. Dia kabur dari zal bedah RSUD Martapura, Selasa (31/10), sekitar pukul 05.30 WIB.
Erwanto menjalani perawatan usai terlibat cekcok menggunakan senjata tajam dengan tetangganya bernama Maisaroh (35) dan ayahnya, Abdul Kodir (63) pada Sabtu (28/10) sore.
Dalam cekcok itu, Maisaro tewas akibat luka bacokan di bagian kepala. Sedangkan ayahnya dan Erwanto, mengalami luka cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Menurut AKP Hamsal, pelaku nekat melarikan diri dari RSUD Martapura, karena selain sebagai calon tersangka dalam kasus cekcok tersebut, diduga juga sebagai pelarian alias DPO dalam kasus lain di daerah asalnya, Lampung.
“Iya benar. Sekarang kita sedang melakukan pengejaran ke daerah asalnya. Doakan semoga pelaku cepat tertangkap dan dibawa kembali ke OKU Timur untuk diproses hukum lebih lanjut,” kata Hamsal, saat dikonfirmasi via Hp, Selasa (31/10) malam.
Kasat Reskrim menjelaskan, usai kejadian, Erwanto mengalami luka cukup parah dan harus menjalani operasi di RSUD Martapura. Namun, keluarganya tidak memiliki biaya.
“Saya koordinasi dengan pihak RSUD Martapura, sehingga mereka bersedia melakukan operasi terhadap Erwanto. Dia ini tidak ada BPJS dan juga tidak memiliki identitas diri. Jadi demi kemanusian, dia akan dioperasi, tapi malah kabur,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp dan sambungan seluler, membenarkan adanya pasien yang kabur tersebut.
“Iya, benar. Subuh tadi ada pasien atas nama Abdulrahman als Erwanto als Er. Dia kabur dari ruang zal bedah,” kata dr Deddy.
Menurutnya, saat masuk dan dirawat di RSUD Martapura, Erwanto, mendapat penjagaan dari dua anggota polisi, dan dengan tangan terborgol.
“Pasien ini harus dioperasi, tapi kata keluarganya tidak punya biaya. Rencananya, kami bantu operasi dari RS karena kemanusiaan walau tak mampu biaya,” ujarnya.
Direktur RSUD Martapura juga menjelaskan, bahwa kejadian pasien kabur tersebut telah diketahui oleh pihak Polres OKU Timur.
Penulis: Delviero Reaynaldo