Sekayu,Metrosumsel.com – Kepolisian Resor (Polres) Musi Banyuasin (Muba) bersama Tokoh Pengurus Pencak Silat, Tokoh Masyarakat (Tomas), dan tokoh Pemuda menggelar pertemuan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta mengkondusifkan wilayah hukum Polres Muba dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak Tahun 2018.
Acara tersebut bertempat di aula Mapolres Muba pada hari Senin (15/01/2018). Dalam kesempatan itu, Kapolres Muba AKBP Rahmat Hakim SIK memberi arahan dan pencerahan kepada seluruh anggota PSHT yang hadir sekaligus permohonan maaf atas salah satu anggotanya yang bertugas di Kecamatan Plakat Tinggi dengan melakukan tindakan kekerasan. “Kami meminta maaf atas kejadian tersebut karena Polri tidak boleh menyakiti hati masyarakat, Polri punya solusi sendiri, Polri banyak strateginya, stop untuk kekerasan, dan tidak luput dari khilaf dan salah” ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, Kapolres menghimbau kepada seluruh masyarakat Muba untuk bisa memfilter setiap informasi yang ada, terlebih kondisi saat ini dimana setiap orang bisa mengakses dan menyebar informasi secara mudah lewat sosial media. “Jadi hal ini jangan mudah dan sampai terprovokasi dengan media sosial, kita yg harus menyaring atau memfilter setiap informasi yang ada, apalagi yang dapat menimbulkan potensi yang buruk dalam masyarakat, kita harus hidup guyub rukun menciptakan situasi yang kondusif”, tegasnya.
Senada dengan Kapolres, Kepala Badan Kesbangpol Muba H. M. Soleh Naim SE MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi ditingkat kecamatan untuk jaga kesatuan, jangan sampai terjadi konflik sosial dimasyarakat, baik itu konflik agama maupun suku. Terkait kasus hari ini, ini adalah fungsi besar yang harus dilakukan oleh pihak kecamatan, desa dan aparat penegak hukum yang ada ditingkat kabupaten.
“Banyak sisi positifnya Edison dan sisi positifnya itu yang kita lihat bukan menonjolkan sisi negatif nya, aparat pemerintah di desa bersinergi dengan penegak hukum dibawah kalau ini bisa diselesaikan secara damai kenapa kita harus proses secara hukum”, ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak untuk guyub rukun ditengah tengah masyarakat dengan berbeda organisasi, berbeda agama, suku, bangsa, bahasa dan budaya. Apalagi saat ini akan dilaksanakan pesta demokrasi di 171 kota diseluruh indonesia termasuk disumsel pemilihan bupati dan gubernur. “Mari kita jaga kedamaian jaga situasi kondusif di kabupaten muba dan mendukung penuh pilkada gubernur dan wakil Gubernur sumsel. Kita tunjukkan bahwa rakyat muba yang cinta damai dan cinta demokrasi”, tambahnya.
Dikesempatan yang sama, Chandra Wijaya SH Selaku Ketua Karang Taruna dalam sambutannya mengatakan terkait kamtibmas wilayah hukum Polres Muba yang disinggungkan oleh Kapolres harus hati-hati terhadap media sosial. Kita sekarang pemuda khususnya untuk adik-adik semua pada masa milenial atau zaman Now. “Mari menggunakan medsos dengan hal yang baik dan positif. Kita harus jadi pelopor perdamaian. Perlu saya sampaikan juga Seringkali terjadi konflik akibat dari miskomunikasi. Oleh karena itu jangan sampai mengambil keputusan saat emosional itu akan menambah kacau keadaan” imbuhnya.
Pada Forum tersebut Kemudian dilanjuti dengan Deklarasi kesepahaman perguruan pencak silat diwilayah Kabupaten Muba yang dibacakan oleh Kepala Dispopar Kabupaten Muba Ahmad Suandi yang merupakan Kepala Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Muba.
Diantara Poin yang dibacakannya, tentang akan selalu menjaga agar wilayah kabupaten Muba tetap aman, kondusif, dan untuk lebih mendekatkan keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai kebutuhan bersama. Kedua, ikut berpartisipasi menciptakan suasana kondusif dan menjaga hubungan silaturahmi serta kerukunan antara anggota perguruan silat yang berada di wilayah hukum Polres Muba.
Apabila ada masalah diantara para pihak, maka kami sepakat untuk mengedepankan musyawarah mufakat penuh rasa kekeluargaan, tidak mengerahkan kekuatan untuk melakukan aksi main hakim sendiri atau melakukan tindakan anarkis”, ujarnya.(rz)