PALEMBANG, Metrosumsel.com — Hari Buruh Internasional diperingati setiap tanggal 1 Mei diseluruh dunia, banyak negara menggelar demonstrasi untuk memperingati hari buruh internasional, termasuk di Indonesia. Tokoh muda Sumatera Selatan Alfi Rustam, mengatakan ada hak yang belum terpenuhi, sehingga menyebabkan ribuan orang melaksanakan demonstrasi.
“Masih banyaknya buruh yang menggelar aksi menandakan masih adanya hal-hal yang belum selesai, seperti contoh yang dikatakan said iqbal pada demonstrasi kemarin, tolak upah murah. Saya kira pada zaman sekarang ni, hal-hal seperti upah murah, fasilitas kerja yang tidak mumpuni, serta hak-hak kerja yang tidak terpenuhi sudah seharusnya bisa dihilangkan dari bumi Indonesia,” ucapnya saat diwawancara (02/05/24).
Dilain sisi Alfi Rustam juga menyebutkan buruh adalah sosok tulang punggung bagi Negara Indonesia. Ia mengatakan dengan jumlah buruh yang hampir menyentuh angka 20 juta, buruh di Indonesia memiliki dampak besar bagi perkembangan ekonomi negara.
“Saya menilai Buruh di Indonesia sudah menjadi tulang punggung negara, ada hampir 20 juta buruh Indonesia pada tahun 2023 kata databoks ya bukan kata saya. Itu berarti ada kurang lebih 20 juta keluarga terpenuhi kebutuhannya, dan dengan efek dominonya 20 juta orang itu juga menggerakan ekonomi Indonesia secara signifikan,” ujarnya.
Selanjutnya Alfi Rustam berharap buruh kedepannya bisa mendapatkan fasilitas kerja yang mumpuni serta konotasi buruh tidak lagi dipandang masyarakat kelas bawah.
“Oleh karena buruh adalah tulang punggung negara, fasilitas kerja buruh haruslah mumpuni, hak-haknya juga harus terpenuhi sampai mereka bisa hidup dengan sejahtera dan merdeka. Sehingga konotasi buruh di Indonesia tidak lagi dipandang sebagai masyarakat kelas bawah,” ujarnya.
laporan : M.Khalid