PALEMBANG, MetroSumsel.com — Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan kembali mengeluarkan rilis sistem perekonomian yang ada di Sumatera Selatan, Senin (3/12) Jalan Kapten Anwar Sastro Kantor BPS Sumsel.
Inflasi pada Bulan November 2018 sebesar 0,21% untuk komulatifnya itu sebesar 1,83% sedangkan untuk Yir On Yirnya itu sebesar 2,47% untuk inflasi yang tetjadi di Bulan November 2018.
Kabid. Statistik Distribusi BPS Prov. Sumsel Herri Mimaryanto menyampaikan, untuk faktor pendorongnya sediri kalau, kita lihat dari dua Kota inflasi itu ada di Palembang dan Lubuk Linggau. Kalau Palembang sendiri itu didorong faktor makanan yaitu sebesar 0,49% yaitu dari beras 0,14%, disusul bawang merah sebesar 0,06%, dan dencis / sardens sebesar 0,02%,” kata Herri.
Lanjut Herri, berikutnya dari kelompok perumahan Air, Listrik, dan Bahan Bakar itu juga memberikan andil inflasi yakni sebesar 0,06%, komoditas penyumbang inflasi tertinggi itu untuk kelompok ini itu yakni komoditas sewa rumah sebesar 0,03%.
“Untuk kelompok berikutnya itu di kelompok transportasi terhadap komunikasi yaitu inflasinya sebesar 0,03%, untuk komoditas penyumbang tertingginya itu terletak pada komoditas transportasi udara 0,02%. Dan tarif pulsa ponsel itu mengalami inflasi sebesar 0,01% jadi itu yang memberikan andil di Kota Palembang,” jelasnya.
Sedangkan untuk di Lubuk Linggau sendiri itu komponen – komponen inflasi itu juga terletak pada komoditas makanan sebesar 0,15% dimana untuk penyumbang tertingginya terletak pada Bawang merah sebesar 0,07% dan untuk bawang putih itu sebesar 0,05%.
Berikutnua kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,05%, dan untuk terif penyumbang tertinggi itu masuk pada komoditas Tarif Pulsa Ponsel sebesar 0,25%,” tutupnya. (Ud)