BANYUASIN, Metrosumsel.com — Kabupaten Banyuasin berkesempatan menjadi tuan rumah dalam ajang Kejuaran daerah (kejurda) cabang olah raga Wood Ball Sumatera Selatan tahun 2019. Penghelatannya pun digelar selama dua hari di Bumi Sedulang Setudung, dihalaman lapangan upacara kantor Bupati Banyuasin, 16-17 Februari 2019.
Terpilihnya Kabupaten Banyuasin oleh Pantia Wood Ball Provinsi Sumatera Selatan sebagai tuan rumah, bukan tidak beralasan. Pasalnya ada atlit wood ball juara tingkat dunia berasal dari Desa Talang Ipuh Kabupaten Banyuasin.
Ketua umum Indonesia Wood Ball Assosicion (IWBA) Sumatera Selatan, Sunnah mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin KONI Sumatera Selatan dalam mencari dan menjaring bibit atlit berprestasi untuk dilakukan pembinaan.
“Kejuarana Daerah (Kejurda) Ini merupakan agenda rutin dari KONI Sumatera Selatan, untuk melakukan penjaringan kepada atlit-atlit yang ada di seluruh Kabupaten Kota di Sumatera Selatan. sehingga perlunya ajang jemput bola untuk menarik minat para atlit-atlit baru agar lebih mengenal cabang-cabang olah raga prestasi,” katanya.
“Setelah mengikuti pertandingan ini, para atlit yang menang, yakni lima pasang atlit akan kita ikutkan dalam babak kualifikasi PON di provinsi Banten. Kita menargetkan atlit wood ball asal Sumatera Selatan dapat masuk lima besar, sehingga berpeluang untuk berlaga dalam event Pekan Olah raga Nasional (PON) di Papua pada tahun 2022 mendatang,” pungkasnya.
Selain itu, Sunnah mengatakan, Wood Ball merupakan cabang olah raga baru, masuk Sumatera Selatan di tahun 2010, saat ini sudah terus dikembangkan, sehingga cabang olah raga yang satu ini dapat menjadi peluang baru bagi para atlit untuk meraih kesempatan sebagai penoreh prestasi-prestasi pada cabang olah raga ini.
Ketua IWBA Banyuasin, Hengki Kumbara mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan secara matang, kesiapan pengurus IWBA Banyuasin, sebagai tuan rumah kejurda wood ball tahun 2019, sehingga dengan kematangan tersebut agenda pertandingan cabor wood ball yang diikuti 10 Kabupaten/ kota dapat terlaksana.
“Kami sebagai panitia sudah menyiapkan dari jauh hari, agar pelaksanaan kejurda wood ball di Bumi Sedulang Setudung dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami berterimah kasih atas apresiasi dari pemerintah Kabupaten Banyuasin yang telah memberikan izin menggunakan fasilitas, berupa halaman upacara sebagai arena tempat pertandingan para atlit-atlit wood ball sehingg atlit dapat berkompetisi,” kata Hengki penyandang sebagai atlit wood ball dunia.
Setidaknya sekitar 54 atlit wood ball mengkuti pertandingan cabang olah raga yang satu ini, dengan kategora junior dan senior. Setiap daerah memiliki peluang yang sama untuk maju dan mewakili Sumatera Selatan dibabak kualifikasi PON di Provinsi Banten mendatang.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, Askolani Jasi diwakili kabid pariwisata dan ekonomi kreatif, Nasudman mengapresiasi kegiatan penghelatan kejurda wood ball dilaksanakan di Kabupaten Banyuasin.
“Saya mewakili Bupati Banyuasin, bapak Askolani Jasi, menyampaikan apriasiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kejuaraan daerah wood ball di Bumi Sedulang Setudung ini, kami berharap kegiatan ini dapat berdampak positif demi kemajuan oleh raga di Kabupaten Banyuasin. Saya kaget mendengar ternyata ada atlit wood ball dunia yang merupakan putra daerah asli yang mengharumkan nama Kabupaten Banyuasin ditingkat internasional,” katanya.
Laporan : Muhammad Maulan
Editor : reza